Jarak belasan ribu kilometer, beda bahasa dan warga negara tak jadi penghalang. Kalau sudah jodoh pasti bertemu. Seperti kisah cinta perempuan asal Ceko dengan pemuda Pulau Banyak, Aceh Singkil, yang berakhir di pelaminan pada Senin (9/3/2020) besok. Perempuan Ceko itu bernama Adela.
Sedangkan laki lakinya Ilham penduduk Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak. Adela mulanya berkunjung ke Pulau Banyak, sebagai volunteer membersihkan sampah di pesisir pantai. Sedangkan Ilham merupakan driver speedboat yang mengantar para volunteer asal Ceko, menuju sasaran pembersihan sampah.
Pertemuan tak sengaja itu, membuat Adela jatuh hati kepada Ilham. Mereka pun bersepakat melanjutkan kisah cintanya diikat janji suci di depan penghulu. Proses pernikahan dimulai, dengan pengucapan dua kalimah syahadat oleh Adela di hadapan tetua desa.
"Sebelum nikah Adela masuk Islam kemarin," kata Kepala Desa Pulau Baguk, Hardi, Minggu (8/3/2020). Setelah memeluk agama Islam, selanjutnya Adela mengikuti proses adat perkawinan Pulau Banyak, sebelum melanjutkan akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) setempat. Seperti peusijuek dan dibantu kaum perempuan, Adela mengikuti prosesi berinai telapak tangan, kuku, jari tangan dan kaki bersama calon suami.
Kepala Desa Pulau Baguk, Hardi mengatakan, semua persyaratan pernikahan kedua pasangan beda negara itu telah terpenuhi. "Tinggal akad nikahnya saja pada Senin besok di KUA," ujarnya. Prosesi persiapan akad nikah kedua insan itu, diunggah di media sosial facebook serta grups whatsApp.
Para netizen umumnya mendoakan agar pernihakan mereka abadi. Selain begitu mencintai Ilham, Adela juga terpesona keindahan Kepulauan Banyak. Dengan menikahi pemuda setempat, ia bisa menikmati Kepulauan Banyak, sepuasnya.
Kepulauan Banyak, setiap saat terus didatangi wisatawan asing. Selain wisatawan, bangsa Eropa juga rela datang jauh jauh menjadi volunteer kebersihan Kepulauan Banyak, yang disebutnya sebagai hidden paradise (surga tersembunyi).