Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati membagikan pengumuman terkait prediksi cuaca. Ia menerangkan, prediksi cuaca terbaru dalam dua pekan ke depan patut diwaspadai. Hal tersebut disampaikan saat Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (1/1/2020).
Dwikorita mengatakan, aliran udara basah dari Timur Afrika diperkirakan menuju wilayah Indonesia. Hal tersebut dapat mengakibatkan potensi hujan ekstrem pada 10 15 Januari 2020. 1. Pulau Sumatera bagian tengah.
2. Pulau Jawa. 3. Pulau Kalimantan bagian selatan. 4. Pulau Sulawesi bagian selatan.
5. Pulau Sulawesi bagian tenggara. BNPB mengimbau agar masyarakat memersiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi kemungkinan bencana yang berpotensi terjadi. Diberitakan sebelumnya, curah hujan yang ekstrem mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir akibat guyuranhujanpada malam pergantian tahun.
Kepala Badan Metereologi Publik, Fachri Radjab mengatakan curahhujantinggi diprediksi masih akan mengguyur Jakarta dan sekitarnya hinga satu pekan ke depan. "Curah hujan masih sampai ke minggu depan dan yang perlu kita cermati saat ini adalah belum memasuki puncak musim hujan," ujar Fachri di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2019). Diwartakan , menurut Fachri saat ini belum memasuki puncak musimhujan.
Karena itu, potensihujandengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi pada tujuh hari ke depan. "Jadi kita masih awal, BMKG akan menginformasikan warning itu 3 jam sebelum kejadian, seperti halnya kami infokan ke masyarakat," katanya Selain itu, menurutnya diprediksi akan ada pasang air laut pada 5 6 Januari 2019.
Untuk diketahui kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa kenaikan permukaan air laut menjadi salah satu faktor meluapnya air. Kenaikan permukaan air laut membuat aliran air dari sungai terhambat. Tercatat air laut berada dalam ketinggian 184 centimeter.
Padahal normalnya di bawah 150 centimeter. "Sehingga sebagian dari air yang ada darat tidak bisa lancar mengalir ke laut," katanya.