Drop, gemetar dan menangis, itulah yang dirasakan RM (29) dan calon suaminya CD saat tahu menjadi korban penipuan wedding organizer bodong, Seperti diketahui, kabar wedding organizer bodong Pandamanda masih hangat diperbincangkan di sejumlah media. Pasalnya, WO bodong milik Anwar Said (32) ini telah menipu puluhan korbannya, dan sejumlah korban tercatat sudah melapor ke Polres Metro Depok.
Bahkan beberapa di antaranya terancam gagal menikah akibat Anwar sudah tak lagi memilik aset kekayaan. RM dan CD menjadi satu di antara puluhan korbannya. Dua sejoli ini berencana melangsungkan pernikahan pada Juli 2020 mendatang.
Untuk itu, sejak bulan November 2019 lalu, RM menuturkan sudah melakukan transaksi sebesar Rp 23 juta ke rekening Anwar. Jumlah ini dijelaskannya sebagai uang muka dari paket yang mereka pilih seharga Rp 50 juta. Nasi sudah menjadi bubur, begitulah yang RM dan CD rasakan begitu mengetahui WO Pandamanda merupakan WO bodong.
"Bahkan saya sampai drop pas kemarin tahu WO itu bodong dan saya turut jadi korbannya," ia menambahkan. Tak ada kata saling menyalahkan, RM menuturkan jika CD justru memberikan semangat tiada henti kepadanya. "Ya sudah enggak usah dipikirin, kita kumpulin uang lagi," ucap RM menirukan ucapan calon suaminya itu.
"Saya yang sampai drop, kalau calon saya jauh lebih tegar." "Dia yang semangatin terus. Berapapun nominal dan seberapa lama kumpulinnya, tetap aja sesak di hati," ungkapnya. Sejauh ini, dalam hati kecil RM, dirinya masih berharap uang tersebut kembali.
Namun dirinya juga mencoba ikhlas bila uang tersebut tak kembali. "Sejauh ini saya masih ikutin terus kasusnya si Anwar sampai mana ya." "Hari ini juga saya buat laporan ke Polres Metro Depok," katanya.
Selama ini, RM sudah mempercayakan pernikahannya pada WO Pandamanda. Untuk itu, pertemuannya dengan sang pemilik WO terhitung baru dua kali dilakukan. Hal ini lantaran RM masih berpikir jika pernikahannya masih jauh dan ia memang menginginkan persiapan selesai dilakukan saat bulan puasa tiba.
Diceritakannya, pertemuan pertamanya kala itu berlangsung pada Sabtu (23/11/2019) lalu. Saat itu, ia memulai dengan membuka percakapan lebih dulu perihal promo yang ditawarkan oleh WO Pandamanda di akun sosial medianya beberapa minggu sebelumnya. "Mas ada paketannya masih ada?" ujar RM kala itu.
"Ya masih ada. Kalau mau kita ketemuan di Chitos aja," jawab WO Pandamanda. "Saya ketemu di kantor aja, Mas," sahut RM. Setelah memiliki waktu luang, tepat di hari Sabtu selepas Magrib, RM dan CD bertemu dengan Anwar di kantornya yang berada di Depok.
Di awal pertemuannya, RM mengungkapkan Anwar sebagai sosok yang ramah dan baik. Sehingga kecurigaan pada Anwar tak terbersit sedikitpun pada pertemuan pertama. "Pas di sana ngobrol ngobrol segala macam. Dia (Anwar) orangnya baik dan ramah."
"Dia ngejelasin promo tuh di situ. Mulai dari free foto, cincin, undangan dan segala macam." "Sampai puncaknya dia nawarin bonus lain kalau saya mau bayar DP 50%," jelas RM. "Mas, promonya sampai kapan?," sahut RM memotong pembicaraan.
"Ini sampai Minggu aja, Mbak," sahut Anwar. "Saya cuma dikasih space waktu 1 hari aja, sempat bimbang tuh di situ." "Akhirnya saya transfer juga ke rekening BCA nya Anwar langsung sebesar Rp 23 juta dan saya fotoin buktinya, karena saya TF via ATM," jelasnya.
"Bismillah ya, semoga lancar," ujar RM di caption bukti struk DP. "Ih baru mau aku tanya. Semoga lancar ya, Mbak," balas Anwar cepat. "Mas kalau ada apa apa kasih tahu saya ya," sahut RM.
"Nah dari situ saya jarang kontakan lagi. Sebab kan saya mikirnya nikahnya masih bulan Juli ya." "Jadi jarang banget kontak Anwar dan dia juga enggak kasih kabar apa apa ke saya," katanya. Selanjutnya pad dua bulan berselang, tepat di pertengahan Januari 2020, RM mencoba menghubungi Anwar kembali.
Satu, dua pesan bahkan lebih, tak pernah mendapatkan balasan dari Anwar sementara postingan promo melalui Whatsapp masih aktif. "Jadi sudah enggak segampang dulu. Pas habis TF itu, jadi saya yang kejar kejar dia." "Nah yang food testing juga saya yang chat pas lihat postingan dia yang food test."
"Baru itu yang dia balas dari sekian banyak chat saya," ungkapnya. "Mas aku mau dong food testing," balas RM di postingan WA Anwar. "Buat berapa orang?," balas Anwar.
"6 orang," jawab RM. "Maksimal 4 orang," balas Anwar. "Sudah habis situ mulai susah lagi. Saya terus chat akhirnya kata dia ayuk di daerah Cililitan."
"Cuma letak pastinya saya lupa," kata RM. Sesampainya di tempat yang dijanjikan, RM, CD dan keluarganya tiba di sebuah acara pernikahan milik orang lain. Kala itu sekira 4 orang calon pengantin termasuk dirinya dari WO Pandamanda akan melakukan food test di lokasi tersebut.
"Kumuh," menjadi satu kata yang dapat digambarkan RM kala melihat pesta tersebut. Pasalnya, menurut RM, dekorasi pernikahan tersebut terlihat tak bagus. Bahkan menampilkan kesan yang negatif karena dari segi tempat dan makanan sudah tak terlihat baik.
"Pas datang kok dekornya rada kumuh," ungkap dia. "Makanan pun sudah habis padahal acara masih berlangsung sampai jam 13.00 WIB, sedangkan itu masih jam 12.00 WIB," ungkapnya. Sampai melihat suasana, mata RM terus mencari keberadaan Anwar.
Sayangnya, RM tak melihat batang hidup pemilik WO bodong tersebut kala itu, dan justru bertemu dengan seseorang bernama Agus yang merupakan tukang dekor. "Mas Agus gimana mau test food, Mas Anwar enggak ada?," keluhnya pada Agus. "Maaf banget test food nya habis. Ini sisa asinan aja," jawab Agus santai.
"Pas di lokasi saya sampai siang. Di situ WA si Anwar juga ceklis satu." "Ketemu Agus test food nya sisa asinan aja. Ya akhirnya saya di suruh ke kantor aja ketemu Anwar," katanya. Akhirnya pertemuan RM dan CD yang ke 2 kembali terjadi di pertengahan Januari setelah menunggu Anwar yang begitu lama.
"Pas sampai di kantornya si Anwar ini enggak ada." "Saya hubungin Agus itu dan alasannya sudah enggak masuk di akal." "Padahal tadi bilangnya Anwar di kantor," ungkap RM.
"Maaf mba, beberapa hari lalu saya habis sakit typus," ujar Anwar saat bertemu dengan RM dan CD. "Akhirnya ketemu dia ngomong begitu. Tapi di sini gelagatnya sudah mulai beda. Di awal kan dia ramah dan baik, responsif banget lah." "Nah yang kedua itu dia kayak moodian dan beda. Dia jadi jutek gitu dan hemat bicara kayak pas aku lihat ketika ditangkap. Reaksi wajahnya ya sama begitu," ungkapnya.
Sejauh ini, RM menuturkan akan memperjuangakan segalanya bersama korban lainnya. Ia pun berharap agar orang tuanya tetap bisa tegar dan terbebani akibat pemberitaan WO bodong. "Saya rencananya malam ini mau kasih tahu orang tua. Jadi kalau orang tuanya calon suami jauh lebih tegar."
"Nah saya justru takut mama saya syok." "Makanya malam ini rencananya kasih tahu ke mama setelah buat laporan ke Polres Depok," tandasnya. Baru baru ini viral sebuah pesta pernikahan di Depok, Jawa Barat, tak menghidangkan makanan untuk ratusan tamu yang hadir.
Usut punya usut, kedua mempelai ditipu oleh oknum wedding organizer, yang menawarkan biaya murah. Kisah tersebut turut dibagikan oleh akun Instagram @depok24jam pada Selasa (4/2/2020) kemarin. Dari video yang diunggah akun @depok24jam tersebut, terlihat kondisi gedung yang ramai pengunjung, namun tak sedikitpun makanan yang disajikan di meja prasmanan.
Selain itu, postingan tersebut berisi suara yang diduga pengantin wanita sedang memarahi pemilik WO Pandamanda. Dalam postingan tersebut, terdengar bahwa sang perempuan merasa malu kepada para tamu yang hadir. Ia pun marah dan meminta tanggung jawab pihak WO, yang menangani pernikahannya.
"Apa yang kamu lakuin, semua orang melihat tidak ada makananya. Orang banyak. Itu gedung. "Apa yang kamu lakuin kalau kaya gitu. Seandainya saya wo nya, kamu kliennya, kamu sudah bayar lunas. Apa yang kamu lakuin? Saya tanya balik," kata perempuan itu. Anwar Said mengatakan bahwa ada kesalahan di manajemen.
Para korban pun langsung melapor ke Polres Metro Depok, setelah mengetahui pihak WO Pandamanda ditangkap. Firdaus mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 20 korban WO Pandamanda. Kerugian yang dialami oleh pihak pengantin sampai ratusan juta.
"Diketahui saat ini sudah hadir ada 28 orang yang merasa tertipu. Tetapi memang untuk event nya itu baru dilaksanakan minggu depan sampai Agustus. Sudah kami data adalah 28 rata rata sudah melakukan transfer Rp 50 sampai Rp 100 juta," ujar Firdaus pada Selasa (4/2/2020). Namun, dari keterangan Kapolres Metro Depok Kombes Pol Aziz Andriansyah, terdapat 40 pasangan calon pengantin yang gagal nikah. Hal itu disebabkan oleh Anwar Said, yang kini tak lagi memiliki aset kekayaan.
Sedangkan uang yang telah disetorkan oleh para klien sudah digunakan untuk keperluan lain, dan bukan untuk keperluan pernikahan klien. “Pelaku kami jerat Pasal 378 KUHP ya atas perbuatannya,” ujarnya. Salah seorang klien, Prasetyo (27) menjadi korban WO Pandamanda, dan mengalami kerugian puluhan juta.