Guru Besar Departemen BiokimiaIPBUniversity sekaligus Virolog di Laboratorium Eijkman Prof. DrIMadeArtikamenuturkan, setidaknya ada satu hal yang misterius dariviruscoronapenyebabCovid 19. Hal tersebut ia sampaikan pada webinar yang diselenggarakan Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)IPBUniversity bertajuk ‘Mengenal Virus, Vaksin, dan Sistem Imun’, yang dirangkum dari lamanIPB. Ia mengatakan, hal yang masih misterius dariviruscoronapenyebabCovid 19ialah kecepatan penularannya yang sangat tinggi.
Virus corona yang menginfeksi manusia, lanjut dia, sebenarnya sudah teridentifikasi sejak tahun 1966, namunviruscoronatersebut tidak begitu berbahaya karena bersifat low pathogenic. Virus corona yang sangat berbahaya atau bersifat highly pathogenic (menyebabkan penyakit) mulai muncul pada tahun 2002 yang diberi nama SARS CoV yang mulai berkembang di China dan merebak pada tahun 2003 hingga tahun 2004. Kemudian pada tahun 2012 munculviruscoronahighly pathogenic yang kedua yaitu MERS CoV yang menjadi wabah di Timur Tengah.
Kemudian sejak Desember 2019 lalu, adaviruscoronajenis baru yang juga tergolong highly pathogenic dan saat ini menimbulkan pandemi, yaitu SARS CoV 2. Penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS CoV 2 lah yang disebut Coronavirus Disease 2019 atauCovid 19. Virus corona terbaru ini dinilai lebih berbahaya karena mengakibatkan pandemi hingga entah sampai kapan dan telah menginfeksi sekitar 13 juta orang di seluruh dunia serta menelan korban lebih dari 570 ribu orang.
Sebagai upaya pencegahan dariCovid 19, Prof. Dr I Made mengimbau masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan instruksi WHO seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan menggunakan sabun dan mengonsumsi makanan bergizi. Ia menjelaskan, membran lipid pada strukturviruscoronadapat dirusak oleh sabun atau detergen, demikian pula protein struktur virus bisa didenaturasi atau dikoagulasi oleh alkohol. Dalam kesempatan yang sama, Dosen Biokimia MedisIPBUniversity mengatakan dalam tubuh manusia banyak zat asing yang merupakan ancaman bagi tubuh yang disebut patogen.
"Agar tidak masuk dan mengganggu fungsi tubuh, harus ada sistem yang bertugas mencegah dan menahan patogen tersebut," kata dia. Ia pun mengibaratkan sistem imun itu seperti sistem pertahanan dalam suatu negara. “Suatu negara ada instansi yang berfungsi untuk menjaga ketahanan negara. Seperti juga dalam tubuh kita yang ada sistem pertahanan, di situlah peran dari sistem imun,” ujarnya dosen yang juga berperan sebagai Dokter Umum di PoliklinikIPBUniversity.
Lebih lanjut ia menjelaskan jika setiap individu atau tubuh seseorang memiliki respon imun yang berbeda. Sehingga peran vaksinasi atau imunisasi dinilai penting untuk melatih sistem imun dalam menghadapi patogen tertentu. Sementara itu, Prof Made menyampaikan vaksin adalah mikroorganisme utuh atau bagian dari virus tersebut.
Vaksin juga dapat berupa virus lemah yang masih aktif yang dapat dibiakkan di dalam tubuh.