Industri Karaoke di Jepang Kini di Ujung Tanduk, Masih Harus Antisipasi Corona

Industri karaoke di Jepang saat ini benar benar di ujung tanduk. Mau terus jalan sulit karena sudah redup, mau berhenti juga segan. "Industri karaoke saat ini lagi benar benar sulit dan menurun terus. Ingin terus operasi sulit, berhenti pun tak bisa rasanya. Benar benar di ujung tanduk," papar Shinji Kato, Wakil Ketua Asosiasi Karaoke Box Jepang, Senin (25/5/220). Keadaan yang sangat sulit di Jepang masih ditambah pula pandemi Corona yang semakin menyulitkan pengaturan bagi tamu yang akan menikmati karaoke.

"Budaya karaoke sedang menurun dan berisiko untuk hal bertahan hidup. Kami akan mempertimbangkan untuk melakukan antisipasi meskipun pelik sekali, agar di tengah pandemi Corona karaoke tetap aman dan terjamin," tambahnya. Dalam hal ini, fasilitas karaoke akan mengaktifkan ventilasi ruangan yang dioperasikan untuk operator, jumlah tamu yang dibatasi kurang dari setengah kapasitas, dan kursi diatur berdampingan sehingga tidak saling berhadapan. Demikian pula intervalnya 1 meter atau lebih, lebih disukai 2 meter dan membutuhkan pengosongan dan desinfektan mikrofon dan pengontrol jarak jauh.

"Kami juga meminta pelanggan kami untuk mengenakan masker ketika mereka tidak bernyanyi dan makan dan minum, dan untuk menjaga jarak setidaknya 2 meter antara mereka dan penyanyi," kata dia. Di masa depan, kelompok industri akan berdiskusi dengan pemerintah daerah, mempertimbangkan tindakan lebih lanjut jika perlu, dan bertujuan untuk melanjutkan bisnis secepat mungkin. Saat ini tiga kalangan industri besar karaoke sedang melakukan diskusi untuk membuat standar antisipasi terhadap pandemi Covid 19 di Jepang.

Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *