Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang, Jawa Timur mengambil langkah menjadikan StadionKanjuruhan, kandang tim AremaFC, sebagai tempat karantina bagi warga. Langkah itu sebagai bagian dari upaya pencegahan menyebarnya virus corona di wilayah tersebut. Bupati Malang, MuhammadSanusi menjelaskan, nantinya karantina akan dilaksanakan selama 14 hari bagi warga luar, khususnya dari zona merah pandemi Corona, yang datang ke Malang.
"Kami siapkan tempat di StadionKanjuruhan. Penerapannya kami perintahkan Direktur RSUD Kanjuruhan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Kebutuhan logistik ditangani oleh Sekda (sekretaris daerah)," tutur Sanusi, Senin (30/3/2020). Ditanya kapan diterapkannya tempat karantina di StadionKanjuruhan, Sanusi mengaku masih melakukan koordinasi. Tempat karantina itu diproyeksikan bisa menampung 200 orang. Fasilitasnya antara lain, pelayanan medis, tempat tidur, tempat ibadah dan toilet.
"Sesegera mungkin diterapkan. Ini sesuai anjuran Gubernur Jawa Timur (Khofifah) yang menyebut, jika ada seseorang dari zona merah lalu menuju Kabupaten Malang, akan jalani karantina selama 14 hari," terang Sanusi. Apabila tempat karantina sudah tidak muat menampung masyarakat, Sanusi menuturkan, pihaknya menyiapkan rusunawa ASN di kawasan Block Office, Kepanjen, sebagai alternatif. "Jika nanti membludak, akan dialihkan ke rusunawa ASN. Ini kan untuk jaga jaga," ungkap Sanusi.
Sebelumya, Bupati Malang sudah mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada masyarakat, guna melakukan pencegahan penularan Covid 19 secara berkelanjutan, Minggu (29/3/2020). Ada 5 anjuran yang tercantum dalam surat bernomor 440/2629/35.07.206/2020 tersebut. Saat dikonfirmasi, Senin (30/3/2020), Sanusi menjelaskan penerapan aturan yang diharapkan dapat menekan penularan viruscorona di wilayahnya.
Hingga kini, ada 5 orang terkonfirmasi positif terjangkit viruscorona di Kabupaten Malang. Poin pertama dalam surat imbauan tersebut berisi, warga yang masuk wilayah Kabupaten Malang wajib mengisolasi diri selama 14 hari. "Salah satunya tentang Physical distancing berbasis desa. Karena itu dinilai efektif mengurangi corona. Serta tidak ada interaksi berhubungan dengan orang lain yang kemungkinan membawa virus," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Sanusi meminta jajaran pemerintah kecamatan dan pemerintah desa di wilayahnya, aktif melakukan pemantauan. Guna mengetahui berapa jumlah warga yang masuk di wilayahnya. "Sehingga membatasi ruang masuk orang yang beresiko karena datang dari daerah luar yang zona merah. Di setiap desa dijaga sama Siskamling, Bhabinkamtibmas sama Babinsa," imbuh Sanusi. Poin kedua yang tertuang dalam surat itu berisi, bagi warga Kabupaten Malang yang bekerja di luar daerah domisilinya atau berada di zona merah, bisa melakukan pekerjaannya dari rumah.
"Bekerja di rumah? Itu untuk yang memungkinkan bagi yang bekerja di rumah. Karena ada imbauan perusahaan, bila situasi tidak memungkinkan bisa kerja di rumah seperti ASN (aparatur sipil negara)," jelas pengusaha tebu asal Gondanglegi. Apabila ada perusahaan atau berbagai tempat kerja di Kabupaten Malang, yang masih mewajibkan karyawannya masuk kerja, Sanusi mempersilahkan warganya agar tetap mencari nafkah. Namun, seluruh perusahaan atau tempat kerja karyawan harus menerapkan standar kebersihan yang baik.
"Misalnya di perusahaan itu masih menyuruh karyawannya kerja, karena menyangkut kehidupan banyak orang ya boleh. Tapi tetap perusahaan kami himbau untuk selalu menyemprotkan antiseptik di tempat kerja," jelas pria yang pernah menjadi guru bahasa inggris itu. Poin ketiga surat yang dibuat Sanusi adalah, berisi seruan kepada seluruh kepala desa dan lurah di Kabupaten Malang. Mereka diminta agar selalu berkoordinasi dengan gugus tugas Satgas Covid 19 tingkat kecamatan.
Imbuan ditegaskan dengan poin keempat surat edaran, yang meminta dibuatnya portal atau pintu masuk di setiap desa. "Bisa dimulai hari ini mereka (pemerintah desa) sudah bikin posko, bikin portal di masing masing perbatasan desa desa itu yang jadi lintasan masyarakat lewat. Bisa koordinasi dengan kecamatan," kata suami Anis Zaidah. Selain surat edaran himbauan, Sanusi mengupayakan pemberian bantuan sembako bagi masyarakat tidak mampu bisa dipercepat. Terbaru, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi.
Ada 90 ribu kepala keluarga yang akan mendapat paket bantuan sembako. Paket tersebut berisi beras dan telur ayam masing masing seberat 1 kilogram. "Bantuan masih ditata pengadaannya. Anggarannya kami ambil dari perjalanan dinas ASN yang dialihkan guna penanganan corona," papar Sanusi. Ketika ditanya kapan bisa direalisasikan, Sanusi menuturkan penyaluran bantuan ditargetkan tersalur mulai bulan April 2020. Bantuan diberikan selama tiga bulan berturut turut.
"Itu (bantuan) tidak dibagikan di satu tempat, namun disalurkan door to door ke rumah rumah. Biar tidak ada kerumunan. Saya perintahkan dinas sosial untuk melakukan pengantaran by name by address ," perintah Sanusi.