Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menyayangkan pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah. Saefullah yang meminta warga Jakarta dan sekitarnya menikmati kondisi banjir. Wakil Ketua PSI DPRD DKI Jakarta, Justin Adrian Untayana menilai pernyataan Saefullah tidak menunjukkan sikap empati kepada korban banjir.
"Pernyataan Pak Sekda itu menyakitkan hati rakyat Jakarta yang terkena banjir," kata Justin Adrian Untayana, dikutip . Sementara itu, menurut Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Rian Ernest, pernyataan Saefullah mencerminkan ketiadaan rencana Pemprov DKI Jakarta dalam mencegah banjir. Rian Ernest juga menganggap Saefullah selalu menutupi kesalahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang tak bisa mengatasi banjir.
"Jika Pemprov punya konsep, Pak Sekda akan membeberkan panjang dan lebar." "Karena tidak punya konsep pencegahan, apa boleh buat, pernyataan tidak berkelas semacam itu yang meluncur dari beliau." "Pak Sekda jangan asal menutupi kesalahan Gubernur Anies dengan cara cara yang menyakiti rakyat," ujar Rian.
Lebih lanjut, Rian berujar para korban mustahil kalau bisa menikmati karena sangat menderita. Mereka harus mengungsi, banyak yang terkena penyakit, dan barang barang rusak atau hancur. Warga di kawasan Jakarta Timur, Christian Sitompul mengaku kaget mendengar pernyataan yang keluar dari mulutpejabat DKI itu.
Pasalnya, Christian merasa tidak ada yang bisa dinikmati dari musibah banjir. "Bagaimana dengan masyarakat yang rumahnya semua terendam?" "Motor yang kemasukan air sampai tidak bisa dipakai untuk nyari rezeki," kata dia kepada , Jumat (28/2/2020).
"Lalu bagaimana perabotan rumah yang hancur karena banjir?" "Apa yang bisa dinikmati dari bencana banjir? Main air? Berenang berenang?" kata dia. Selain itu, Christian mengharapkan bukan sekedar jawaban seadanya tetapi yang dibutuhkan adalah solusi dari pemerintah.
"Karena banjir di Jakarta sudah enggak hal bercanda lagi. Do something lah," kata dia. Sebelumnya, Saefullah menyebut kondisi banjir di Jakarta agar dinikmati saja. "Pulau Jawa dari Banten ada Tangerang nya, Jakarta, Bogor (di) Jawa Barat di berbagai kotanya, Jawa Tengah di berbagai kotanya, Jawa Timur di berbagai kotanya juga ada banjir itu." "Jadi dinikmati saja. Itu kan soal manajemen air," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/2/2020), dikutip .
"Tubuh kita ini 2/3 persen air. Sering keluar air, kan banyak, bisa dari kepala, atau mana, air mata saja harus ada manajemen, tergantung situasi," lanjut dia. Menurutnya, tiap tahun semua gubernur yang menjabat di Jakarta selalu mengalami banjir. Sementara itu,Saefullahmeminta semua pihak memberi kesempatan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk merampungkan tugasnya.
Termasuk tugas Anies Baswedan dalam mengatasi persoalan banjir di Jakarta. "Kan sudah disampikan oleh Bang Yos (mantan Gubernur DKI Sutiyoso) juga, tidak ada satu pun gubernur yang luput di masanya dari banjir." "Artinya setiap tahun di musim banjir pasti banjir," ujar dia.
Selain itu, Saefullah berujar Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies selalu berupaya mengantisipasi banjir. Penanganan itu dengan mengeruk got, saluran penghubung, kali, sungai, hingga waduk. Saefullah menekankan pengerukan itu akan lebih digencarkan tahun ini.
"Di akhir 2020 ini, arahan Pak Gubernur itu akan kami lakukan pengerukan untuk persiapan beberapa tahun ke depan," kata Saefullah.