Prabowo Subianto bersedia kembali meneruskan jabatannya sebagai ketua umum Partai Gerindra untuk periode 2020 2025. Hal ini merespons keinginan kader Partai Gerindra yang kompak menginginkan Prabowo kembali menjabat sebagai ketua umum partai berlambang kepala Garuda ini. Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai sedikitnya ada tiga alasan Prabowo kembali menjadi Ketum Gerindra yang tentunya berkorelasi dengan skenario pemilu 2024.
Menurut Kartono, Partai Gerindra menginginkan Prabowo kembali maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2020. Lalu, ia menilai, Prabowo bisa dijadikan magnet untuk menarik pemilih atau minimal mempertahankan suara pada pemilu 2019, lalu. "Kedua, menjadikan Prabowo sebagai magnet untuk menarik pemilih, minimal mempertahankan perolehan suara pemilu 2019 lalu jika skenarionya Prabowo tidak maju lagi sebagai capres pada pemilu 2024 yang akan datang," ucapnya.
Ketiga, kata Kartono, alasan lain yang menjadikan Prabowo sebagai ketua umum karena menjadi pemersatu partai agar Gerindra tetap solid. Karyono menambahkan, bagi Gerindra, figur Prabowo adalah aset utama, selain sebagai pemilik saham terbesar di Partai Gerindra. Sosok mantan Danjen Koppasus itu masih memiliki pengaruh untuk menarik pemilih.
"Dengan adanya dukungan bulat dari seluruh DPD, mengafirmasi sosok Prabowo masih menjadi figur tunggal di internal Gerindra yang paling kuat pengaruhnya," jelas Karyono.