Ribuan warga di utara Kabupaten Subang mengungsi dari rumah mereka karena bencana banjir. Air menggenangi ribuan rumah. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang, Hidayat mengatakan banjir menerjang delapan kecamatan.
"Total pengungsi mencapai 1,200 jiwa. Kecamatan Pamanukan paling terdampak banjir paling parah," ujar Hidayat via ponselnya, Selasa (25/2/2020). Hujan mengguyur wilayah Kabupaten Subang sejak Senin (24/2/2020) dan dilanjutkan pada Selasa (25/2/2020) dini hari. Sungai Cupungara yang bermuara di laut Jawa dan hulunya berada di Bukit Tunggul Kabupaten Bandung Barat, meluap.
"Di Kecamatan Pamanukan yang paling terdampak banjir tersebut dengan 1.023 rumah terendam dan 796 jiwa mengungsi," ujarnya. Adapun 1,200 an jiwa yang mengungsi, selain dari warga terdampak banjir di Kecamatan Pamanukan, juga karena terdampak banjir di Kecamatan Ciasem, Binong, Purwadadi, Pagaden, Pusakaganagara, Pusakajaya hingga Compreng. Delapan kecamatan tersebut merupakan kawasan pantai utara dan berbatasan langsung dengan laut Jawa. Selain itu, mayoritas daerah pertanian.
"‎Banjir juga menggenang kawasan sawah. Namun belum terdata berapa luas genangan air di area sawah," ujarnya. Ia menyebut banjir itu diakibatkan oleh luapan air sungai dari arah hulu yang berada di kawasan Sungai Cipunagara. "Pengungsi tersebar di sejumlah tempat fasilitas umum mulai dari kantor desa hingga di bawah fly over Pamanukan," ujar dia.