Bupati Madiun Jemput Paksa Santri yang Positif Corona, Orang Tua Pasien Beri Penolakan & Bacakan Doa

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mendatangi rumah pasien positif terjangkit virus corona. Kedatangannya itu untuk membujuk keluarga dari pasien positif corona klaster Ponpes Temboro Magetan. Usaha dari Dawami itu tak langsung membuahkan hasil, karena keluarga dari santri tersebut sempat memberi penolakan.

Ia dan petugas yang menjemput pasien pun sempat bernegosiasi sekira satu jam dengan pihak keluarga. Akhirnya warga yang positif covid 19 itu, bersedia untuk dirawat dan diisoladi di RSUD Dalopo Madiun. Ahmad Dawami menegaskan, pasien positif corona harus dirawat di rumah sakit.

"Yang masuk kategori mulai reaktif dari rapid test maupun swabnya positif, itu harus menjalani perawatan di rumah sakit," tegasnya, dikutip dari YouTube , Minggu (17/5/2020). Dikutip dari , orang tua anak itu menilai hanya orang sakit saja yang seharusnya dibawa ke rumah sakit. Sementara santri yang dinyatakan positif Covid 19 itu tidak mengalami gejala sakit yang mengarah ke corona atau orang tanpa gejala (OTG).

“Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif, namun tidak memiliki gejala klinis Covid 19." "Mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkapnya kepada Kompas.com saat dihubungi, Kamis (14/5/2020). Bupati Madiun ini juga sempat dibacakan doa dengan suara keras oleh orang tua santri tersebut karena dianggap menzalimi.

“Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi." "Tetapi, saya sampaikan yang namanya pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan masyarakatnya,” jelas Ahmad, dikutip dari , Sabtu (16/5/2020). Ia mengatakan, awalnya dirinya mendapat informasi bahwa petugas medis dihalangi ketika berusaha menjemput santri asal Temboro yang positif Covid 19.

Dikutip dari , Bupati Madiun ini mengaku sering datang langsung ke rumah pasien. Ternyata, peristiwa penolakan dari pihak keluarga pasien bukan pertama kali terjadi. “Saya seringkali mendatangi langsung ke rumah pasien. Karena keluarganya seringkali sulit dijelaskan meski sudah dijelaskan anaknya positif COVID 19."

"Bahkan, beberapa keluarga pasien keluar rumah menghalangi petugas yang hendak membawa pasien,” katanya, Jumat (15/5/2020). Memilih mendatangi rumah warga untuk memastikan protokol kesehatan Covid 19 terpenuhi, sehingga penyebarannya dapat dicegah sejak dini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *