Cerita Mahasiswa Indonesia di Wuhan Belanja Sayur dan Buah-buahan di Tengah Wabah Virus Corona

Kota Wuhan, Cina seolah menjadi kota mati setelah status lock down diberlakukan di wilayah tersebut setelah virus corona mewabah. Transportasi umum, pertokoan, hingga aktivitas warga pun tak berjalan sebagaimana biasanya. Alfi Rian Tamara, mahasiswa asal Indonesia yang sedang menjalani program beasiswa China Government Scholarship S 2 dari education of science menjadi saksi perubahan situasi di Kota Wuhan..

Rian, begitu ia disapa, mengaku kesulitan mencari bahan makanan sehari hari lantaran banyaknya toko yang tutup. Warga sendiri juga diimbau untuk tidak keluar rumah. Namun, mahasiswa Wuhan University of Technology tersebut rela keluar asrama dan berjalan kaki tujuh menit demi membeli bahan makanan di tengah wabah virus corona.

Rian biasa membeli sayur mayur, rempah rempah, roti, telur, beras, hingga buah buahan di toko tersebut. Selain karena hanya toko tersebut yang buka di sekitar kawasannya tempat tinggalnya, toko tersebut pun menjual bahan makanan didatangkan dari luar kota Wuhan. Namun, kondisi di Wuhan membuat harga bahan makanan, terutama sayuran dan buah buahan menjadi sangat mahal.

"Yang biasanya per kilogram (kg) bawang putih kita dapat membeli dengan harga 5 Yuan atau sekitar Rp10.000, saat ini menjadi 20 Yuan per kg atau Sekitar Rp 40.000," kata dia. Pria yang mengenyam pendidikan S 1 di Universitas Syiah Kuala Aceh tersebut bahkan sudah berbelanja untuk stok seminggu ke depan. Biasanya empat hari jelang habisnya stok di asramanya, Rian akan kembali membeli bahan makanan.

"Mungkin sekitar empat hari lagi kami (mahasiswa) akan belanja kembali untuk memenuhi stok seminggu ke depan. Menjaga pasokan makanan kami," jelasnya. Ketakutan akan virus corona tentu terlintas dalam pikirannya. Namun, Rian berusaha menjaga diri agar tidak tertular virus tersebut dengan melengkapi dirinya menggunakan masker serta sarung tangan.

"Sebenarnya takut juga untuk keluar berbelanja, (karena bisa) tertular virus. Namun kami memakai masker dan sarung tangan, karena virus itu menular melalui sistem pernafasan dan sentuhan langsung orang orang yang terpapar virus," kata Rian. "Jadi kami menghindari tempat ramai dan alhamdulillah setiap belanja tidak saat ramai atau banyak orang lain. Tidak bercampur dengan orang orang lainnya," ujarnya. Jumlah korban meninggal dunia akibat merebaknya virus corona terus bertambah.

Dikutip dari , virus yang muncul pertama kali di Kota Wuhan, China ini telah menewaskan 170 orang. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya 132 orang pada Rabu (29/1/2020). Virus yang mirip dengan Sindrom Pernapasan Akut Parah atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) ini telah menginfeksi sekira 7.711 orang dari yang sebelumnya 5.947.

Hampir semua kematian terjadi di Hubei, tempat dimana virus tersebut muncul pertama kali di pasar hewan di Wuhan. Seperti infeksi pernapasan lainnya, virus ini menyebar ke manusia antar manusia dari batuk dan bersin. Virus corona ini memiliki masa inkubasi 14 hari.

Tanda tanda terjangkit virus corona bisa menyebar sebelum gejala muncul. Menteri Komisi Kesehatan Nasional Cina, Ma Xiaowei mengatakan, bahwa virus ini menular selama masa inkubasi, dimana tidak terjadi pada SARS. Terkait dengan ancaman virus corona ini, China telah memperketat dan melakukan pembatasan perjalanan untuk mencegah penyebaran virus lebih luas.

Kota Wuhan yang dianggap sebagai pusat penyebaran virus tersebut juga telah diisolasi. Jumlah orang yang dipastikan terinfeksi virus corona di Malaysia bertambah menjadi 7 orang, dari sebelumnya 4 orang. Jurnalis TVOne, Dimas Purnomo, melaporakan langsung dari Malaysia, Rabu (29/1/2020), berdasarkan keterangan pers yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Malaysia, jumlah pasien positif terinfeksi virus corona menjadi 7 orang.

Dimas menuturkan, dari 3 orang yang terinfeksi virus corona tersebut, satu di antaranya adalah anak laki laki yang masih berusia 4 tahun. "Satu orang anak laki laki berusia 4 tahun yang ditemukan di Pulau Langkawi." Saat ini, anak tersebut masih dirawat di Rumah Sakit di Langkawi, Malaysia.

Selanjutnya, satu pasien lain ditemukan di Johor Baru. Pasien tersebut berusia berusia 54 tahun, saat ini ia menjalani perawatan di Rumah Sakit Aminah, Johor Baru. Sementara itu, satu pasien lain yang terinfeksi virus corona ditemukan di Sungai Buloh, Selangor.

Pasien tersebut, merupakan ibu dari kedua anak yang sebelumnya telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona. "Dari 7 pasien yang terinfeksi virus corona, 3 di antaranya adalah anak anak usia 2 tahun hingga 11 tahun," kata Dimas. Sementara terdapat juga para orangtua yakni usia antara 54 hingga 60 an tahun.

Ahli Mikro Biologi Lembaga Eijkman, Amin Soebandrio mengungkapkan virus corona dapat ditularkan melalui beberapa jenis hewan. Diketahui, virus corona yang tersebar di China dan wabah SARS di tahun 2003 memliki dua kesamaan. Keduanya berasal dari keluarga virus corona dan ditularkan melalui hewan ke manusia.

Pasar pasar yang menempatkan manusia dengan hewan mati atau hidup di tempat yang sama, dapat menjadi kondisi di mana virus mudah tersebar. "Kita mesti memahami virus corona itu sendiri, karena virus corona itu adalah satu keluarga besar." Amin menuturkan, hanya ada 6 virus corona yang sudah diketahui menyerang manusia.

Dua di antaranya adalah Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS) dan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS). Amin menyebut, ada beberapa jenis hewan yang dapat menularkan virus corona ke manusia. "Kelelawar, musang, bahkan binatang yang lain seperti sapi dan gajah, jadi rentangnya banyak hewannya," ungkap Amin.

Hewan tersebut menjadi pemicu penularan virus corona lantaran hidup di alam liar. "Kontak dengan virus corona di antara mereka juga saling menularkan, itu sudah biasa, dan mungkin mereka (hewan) sendiri tidak sakit dan hanya menjadi reservoir saja," kata Amin. Lebih lanjut, Amin menjelaskan, cara penularan virus corona dari hewan ke manusia biasanya melalui cairan tubuh dari hewan yang membawa virus.

"Jadi mungkin hewannya mengeluarkan lendir jatuh di meja kemudian orang yang kebetulan membersihkan atau menangani hewan itu terkena lendir itu." "Dia tidak cuci tangan dan dia tanganya masuk mulut atau menyentuh hidung, mata itu bisa terinfeksi," jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *