Ini Alasan Jokowi Tunjuk Menhan Prabowo Sebagai Pimpro Lumbung Pangan Nasional, Anggota DPR Bereaksi

Penunjukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi pemimpin proyek lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah disorot sejumlah pihak. Beberapa menyebut kalau proyek itu seharusnya merupakan tugas Kementerian Peranian. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan.

Ia menilai penunjukan Prabowo Subianto dalam proyek ini merupakan tugas khusus untuk menguji kinerja Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. "Mungkin ini tugas khusus yang diberikan sambil menguji kinerja Pak Prabowo mengingat Pak Prabowo senantiasa berbicara mengenai kedaulatan pangan," kata Daniel Johan, dilansir dari Kompas.com, Selasa (14/7/2020). Namun, menurut Daniel Johan, tugas tersebut sebaiknya dipimpin oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Sebab, secara infrastruktur dan birokrasi akan lebih efektif jika dilakukan Kementan yang memang bertugas dalam bidang pangan. "Tapi kalau sudah diputuskan menjadi tugas Menhan, yah kita dukung dan lihat bagaimana nanti jalannya," ujarnya. Lebih lanjut, Daniel Johan berharap, kinerja Prabowo dapat berjalan dengan baik karena kekuatan pangan di tengah pandemi Covid 19 sangat penting.

"Berharap ini bisa berhasil karena ini sangat amat penting untuk Indonesia di tengah pandemi dunia," ujar Daniel Johan. "Kesempatan Indonesia untuk menjadi kekuatan pangan dunia, tapi pemerintah juga sangat penting selamatkan lahan yang ada dengan semaksimal mungkin," kata politisi PKB ini. Kritik itu pun ditanggapi oleh Jokowi, dan ia membeberkan alasan kenapa dirinya menunjuk Prabowo Subianto.

Sebab menurut Jokowi, Kementerian Pertahanan tidak hanya mengurus soal alutsista. Kemenhan juga harus menjaga pertahanan pangan di Indonesia. Jokowi mengatakan, alasan utama menunjuk Prabowo Subianto memimpin proyek lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah lantaran pangan menjadi bagian penting dari pertahanan nasional.

Ia mengatakan, pertahanan bukan sekadar memenuhi cadangan minimum alat utama sistem pertahanan (alutsista) negara. "Namanya pertahanan itu bukan hanya urusan alutsista, tetapi juga ketahanan di bidang pangan menjadi salah satu bagian dari itu," ujar Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Senin (13/7/2020), dikutip dari Kontan. Kendati demikian, Jokowi mengatakan, dalam menjalankan tugasnya, Prabowo Subianto tetap akan dibantu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Nantinya, Prabowo Subianto akan fokus mengurus perihal cadangan pangan agar sesuai dengan kebutuhan nasional sehingga tak menimbulkan krisis pangan. "Ini sudah disampaikan Menhan dengan hitung hitungan biaya berapa, anggaran berapa, dalam membangun food estate yang ada di Kapuas dan Pulang Pisau," papar Jokowi. Ia pun telah mengecek kondisi dan jenis tanah di Kalimantan Tengah yang akan digunakan sebagai lahan dalam proyek lumbung pangan nasional.

Ia memastikan lahan tersebut bukan lahan gambut sehingga bisa digunakan untuk pertanian. "Bahwa di Kalteng itu bukan gambut lho ya, kemarin kan agak ramai masalah itu. Endak, itu semua sudah lama kita cek, itu aluvial semua. Itu di luar gambut dan saya kira enggak akan mengganggu lingkungan yang ada.

Sebelumnya, Jokowi menunjuk Prabowo Subianto untuk menjadi leading sector pengembangan lumbung pangan nasional. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi setelah meninjau lokasi pengembangan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah bersama Prabowo, Kamis (9/7/2020). "Karena ini menyangkut cadangan strategis pangan kita, in sector nya akan kami berikan ke Pak Menhan," kata Jokowi seperti dikutip dari siaran pers resmi Istana, Kamis malam.

Kepala Negara menyebutkan, Prabowo Subaianto selaku leading sector akan didukung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. "Tentu saja di daerah kita harapkan ada dukungan dari gubernur dan para bupati," ucap Jokowi. Ada dua lokasi pengembangan lumbung pangan nasional di Kalimantan Tengah yang ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi.

Pertama, di Kabupaten Kapuas yang direncanakan menempati lahan potensial seluas 20.704 hektar. Dari jumlah tersebut, lahan yang telah fungsional mencapai 5.840 hektar. Kedua, di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 hektar lahan potensial.

Presiden Jokowi mengatakan, untuk tahun ini setidaknya akan diselesaikan terlebih dahulu lahan seluas 30.000 hektare dan akan meningkat hingga dua tahun ke depan. "Dalam 1,5 sampai maksimal dua tahun akan ditambah lagi 148.000 hektar baik itu di Kabupaten Pulang Pisau maupun Kapuas," tutur dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *