Pihak kepolisian masih memburu pelaku penembakan yang menewaskan Sugianto, pengusaha perkapalan di Kelapa Gading. Sugianto ditemukan tewas dengan luka tembakan di dekat Ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (13/8/2020). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menuturkan, peristiwa terjadi saat korban ingin pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari lokasi kejadian untuk makan siang.
"Kronologinya pada saat dia mau pulang untuk makan siang. Kebetulan kantor dan rumah korban ini tidak terlalu jauh. Korban biasanya siang pulang untuk makan dengan jalan kaki," tegas Yusri. Ketika korban baru berjalan sekitar 50 meter dari kantor, tiba tiba datang orang tidak dikenal langsung mengacungkan senjata dan menembak. Akibat luka tembak yang mengenai tubuh, korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Korban meninggal di tempat. Kemudian pelaku melarikan diri," aku Yusri. Berdasarkan hasil visum di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, menunjukan korban mengalami luka tembak sebanyak lima kali pada bagian badan dan kepala. "Tiga mengenai dada dan perut, satu sempat tembusan dan dua ini mengenai kepalanya," kata Yusri.
Atas kasus ini, polisi telah memeriksa 10 saksi. Diantara saksi tersebut mengaku ada yang sempat berbicara dengan pelaku sebelum penembakan terjadi. "Sempat ada saksi yang memang berbicara dengan para pelaku pada saat itu. Kemudian ada beberapa saksi yang melihat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (15/8/2020).
Yusri menambahkan, penyidik sudah meminta keterangan keluarga korban untuk mengetahui apakah ada permasalahan dengan seseorang. "Keterangan saksi dari pihak keluarga juga sama apakah ada kemungkinan motif motif yang memang diketahui keluarga. Ini masih kita dalami semuanya," ucapnya. Polisi merilis sketsa dua wajah pelaku berdasarkan penjelasan 10 saksi yang telah diperiksa penyidik.
Yusri menjelaskan, satu sketsa pelaku menggunakan topi dan masker merupakan eksekutor yang menembak mati korban. Adapun ciri cirinya berusia sekitar 35 tahun, berkulit putih, memiliki postur tubuh kurus dengan tinggi 160 sentimeter. Sementara pelaku yang berperan sebagai joki memiliki ciri berusia sekitar 46 tahun, berkulit hitam, dan memiliki postur tubuh gemuk.
Polisi berharap masyarakat membantu yang mengetahui tentang kedua orang itu dapat menghubungi hotline 08118569696. "Masyarakat yang tahu, bisa melaporkan ke hotline tersebut. Penyidik masih terus mengembangkan, mencari beberapa keterangan yang lain dan juga rekaman CCTV yang ada untuk lebih mengangkat atau membuat terang perkara ini," katanya. Sebelum menemukan jenazah korban penembakan di Rumah Toko (Ruko) Royal Gading Square, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (13/8/2020) siang, sejumlah warga mendengar tiga kali suara ledakan.
"Setelah ledakan ketiga, saya langsung keluar. Ternyata sudah ada yang tewas. Tapi saya tidak tahu itu siapa," kata Diah (27), seorang pekerja di Ruko Royal Gading Square. Diah mengaku suara ledakan dan penemuan korban menggegerkan warga dan pekerja di sekitar ruko. Bahkan sebagian mendokumentasikan melalui kamera ponsel mereka. Sementara itu, seorang pedagang kopi di depan ruko, Tini mengaku kejadiannya sangat cepat dan terdengar suara tembakan tiga kali.
"Saya lagi ngaduk kopi tadi. Terus ada suara ledakan tiga kali," kata Tini. Tini menganggap ledakan tersebut seperti ledakan ban pecah dari truk kontainer yang sering melintas. Seorang pria tewas ditembak orang tidak dikenal di Ruko Royal Gading Square. Belum diketahui identitas korban yang tertembak.
Aparat Kepolisian dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara telah memasang garis polisi di lokasi kejadian. Polisi belum memberikan keterangan resmi dan telah memeriksa sejumlah saksi. Saat ini jenazah telah dievakuasi untuk dilakukan visum dan penyelidikan selanjutnya. Keluarga koban penembakan di depan Ruko Royal Gading Square menangis histeris saat melihat korban telah terbujur kaku di ruang instalasi forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (13/8/2020).
Seakan tak percaya, mereka menangis histeris usai keluar dari ruang instalasi forensik guna memastikan bahwa jenazah pria tersebut merupakan keluargnya. Terlihat sebanyak lima orang mendatangi RS Polri Kramat Jati. Perempuan berbaju biru gelap terlihat menangis sambil memeluk keluarganya yang lain.
Namun sayangnya, mereka belum mau berbicara kepada awak media lantaran masih dalam kondisi berduka. Jenazah sendiri tiba di RS Polri Kramat Jati pada Kamis siang tadi. Jasadnya dibawa ke ruang instalasi forensik guna kepentingan otopsi. (*)