Liga Inggris Akan Digelar di Tempat Netral, Dilema Klub Tuan Rumah

Liga Inggris terus mengalami dilema terkait bergulirnya Liga bulan depan. Hal ini terkait adanya protes wacana digelarnya pertandingan di tempat netral. Beberapa klub sudah menyatakan keberatan dan sisanya masih belum memberikan keputusan.

Dikutip dari Independent dan The Athletic , usul digelarnya pertandingan di tempat netral tidak lepas dari adanya masukan dari pemerintah terkait bergulirnya Liga Inggris. Karena menurut pemerintah, perlu adanya kontrol ketat bagi para pemain agar tidak tertular dari Corona. Usulan tambahan lain seperti laga digelar di stadion yang jauh dari hunian masyarakat juga mengudara.

Beberapa stadion diusulkan seperti King Power Stadium, Etihad Stadium dan St. Mary Stadium untuk menggelar pertandingan sisa Liga Inggris. Wacana ini kemudian mendapatkan penolakan dari 6 klub terbawah Liga Inggris, Aston Villa, Norwich City, Brighton and Hove, West Ham, Watford dan Bournemouth. Sedangkan 14 tim lainnya masih belum menentukan sikap, tetapi dikabarkan 14 tim tersebut juga keberatan atas usul digelarnya pertandingan di tempat netral ini.

Tetapi, ada kemungkinan ini menjadi syarat yang harus dipenuhi oleh Liga Inggris apabila ingin pertandingan tetap digelar di sisa musim ini. Pasalnya, keamanan menjadi konsentrasi paling utama bagi pemeirntah apabila ingin Liga Inggris kembali bergulir. Namun, apabila pertandingan digelar di tempat netral, maka tim tuan rumah akan sangat dirugikan.

Pasalnya, mereka akan kehilangan keuntungan, meskipun digelar tanpa penonton, bertanding di lapangan sendiri, tentu sangat menguntungkan bagi tuan rumah. Klub klub Liga Inggris mengalami dilema terkait adanya wacana melanjutkan laga di tempat netral. Bukan hanya bagi klub, bagi Negara Inggris, ini juga menjadi dilema tersendiri terkait wacana tersebut.

Pasalnya, dengan kembali bergulirnya Liga Inggris diharapkan bisa menjadi pelecut semangat bagi para masyarakat dalam menghadapi wabah Corona. Dikutip dari laman Sky Sports , pihak Premier League merencanakan laga di tempat netral, tidak lepas dari adanya masukan mengenai keamanan lokasi. Beberapa wacana diutarakan seperti berlaga di Wembley ataupun St George Park (markas latihan Timnas Inggris) namun semuanya ditolak.

Pembahasan juga berlanjut mengenai adanya potensi fans yang akan berkumpul di luar stadion yang tentu tidak diperbolehkan. Salah satu syarat apabila menggelar laga di tempat netral adalah tidak boleh berada di tempat dengan lingkungan padat penduduk. Ketentuan ini membuat lokasi yang diizinkan hanya segelintir saja seperti Etihad, St Mary Stadium dan King Power Stadium.

Bagi Pemerintah, wacana ini juga tidak membantu mereka dan justru membuat pemerintah harus bekerja keras untuk menghindari kerumunan di Stadion. Muncul kemudian opsi sebanyak total 92 pertandingan sisa Liga Inggris bisa digelar di Australia. Dengan wabah corona yang masih belum mereda, pihak Premier League memberikan beberapa alternatif untuk tetap menggulirkan Liga Inggris.

Satu di antaranya dengan memainkan pertandingan di Australia. Hal ini pertama kali dilontarkan oleh pria asal Inggris, Gary William. Bahkan ia dikabarkan sudah mengontak pemerintah dan klub klub untuk menggelar pertandingan di Perth.

"Saya sudah berdiskusi dengan pihak klub Liga Inggris, saya rasa mereka menyukai ide tersebut." "Saya juga sudah mengontak pemerintah dan mereka juga antusias, kami akan berbicara lebih jauh pada pekan ini," ujar Williams. Secara kondisi, Perth memang tampak sudah lebih baik dengan beberapa tempat umum seperti pantai, pusat perbelanjaan bahkan sudah dibuka.

Perth memiliki 5 stadion, Optus Stadium (65.000 penonton), Perth Oval (25.000 penonton), WACA Cricket Ground (24.500 penonton), dan Joondalup Arena (16.500 penonton). Namun, usul ini juga mendapatkan tanggapan sumir. Pasalnya, beberapa pihak menilai tentu tidak menguntungkan bagi klub klub Liga Inggris dan menambah pengeluaran biaya bagi broadcaster ataupun pihak klub.

Apalagi, klub klub Liga Inggris tetap ingin bermain di kandang mereka. Keuntungan ini tentu tidak mereka dapatkan apabila laga digelar di tempat netral. Sejauh ini operator Liga Inggris, Premier League, meluncurkan Project Restart , untuk memulai kembali Liga Inggris.

Arsenal, Brighton and Hove, dan West Ham dikabarkan akan kembali berlatih Senin depan. Dalam laporan ESPN, juga menyebutkan kerugian apabila Liga Inggris tidak kembali bergulir. Namun, apapun yang dilakukan Porject Restart tidak akan berarti apa apa, bila Pemerintah UK melalui kementerian kesehatan tidak menyetujui bergulirnya Liga Inggris.

UEFA sebagai induk tertinggi sepakbola Eropa memberikan deadline hingga 25 Mei 2020 terkait keberlangsungan liga liga di Eropa, apakah dilanjutkan atau dihentikan. Hal ini membantu UEFA merancang rencana dan strategi dalam menyusun musim 2020 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *