Siswi Korban Pelecehan Sempat Beli Obat dan Mengeluh Badannya Sakit, Minta Videonya untuk Dihapus

Siswi korban pelecehan seksual di Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) sempat meminta video yang direkam temannya untuk dihapus. Hal itu diungkapkan oleh ibu korban seperti dilaporkan Ibu korban menduga ada unsur kekerasan dalam kasus yang menimpa anaknya.

Ia pun menceritakan kronologi peristiwa seperti yang didapat dari anaknya. Ia mengungkapkan peristiwa itu berawal ketika ponsel anaknya direbut oleh seorang teman. "Awalnya ponselnya dirampas kemudian terjadi pergulatan dan ia jatuh lantas ditarik dan terjadilah peristiwa itu," kata ibu korban.

Selain dilecehkan, anaknya juga mendapat injakan di pinggang seperti terekam didalam video. Setelah peristiwa tersebut, anaknya meminta agar video yang direkam agar dihapus, namun hal itu urung terjadi. "Mereka katakan sudah dihapus, nyatanya tidak," kata ibu korban.

Sementara itu, ayah korban mengaku anaknya lebih banyak diam belakangan ini dan mengeluhkan badannya sakit. "Begitu terungkap video itu, ia akhirnya mengaku telah dirundung," kata ayah korban di Polsek Bolaang. Menurutnya, ada beberapa memar di badan anaknya, ia pun meminta anaknya untuk istirahat dulu.

Ia merasa terpukul atas peristiwa yang menimpa anaknya tersebut. "Sebagai orang tua saya terpukul, rasanya campur aduk antara sedih dan marah," kata dia, Rabu (11/3/2020), dilansir . Sementara itu, paman korban mengaku keponakannya tersebut sempat datang ke warungnya untuk membeli obat.

"Katanya badannya sakit," kata sang paman. Setelah terungkapnya kasus tersebut, ia sempat bertemu dengan korban dan melihat ponakannya terlihat tertekan. "Ia malu ketika video itu tersebar," kata dia.

Kini lima siswa pelaku pelecehan tersebut telahditetapkan menjadi tersangka. Kapolres Bolmong, AKBP Indra Pramana, mengatakan pihaknya mempunyai alat bukti yang cukup untuk penetapan tersangka ini. Penetapan tersangka tersebut dilakukan berdasar gelar perkara yang dilakukan pada Selasa (10/3/2020) siang.

"Alat bukti cukup untuk penetapan tersangka," kata Indra. Namun demikian, lima siswa tersebut belum ditahan lantaran masih sekolah. Nantinya, lima siswa tersebut juga akan berpeluang mendapat keringanan melalui proses diversi.

"Meski demikian, proses tersebut tidak meniadakan unsur pidana yang dilakukan," katanya. Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan seorang siswi di sebuah sekolah digerayangi teman temannya menjadi viral di medsos. Dihimpun dari , peristiwa tersebut terjadi pada 26 Februari 2020 dan direkam saat jam istirahat.

Video tersebut menjadi viral setelah diunggah ke sebuahstoryWhatsApp pada Senin (9/3/2020). Peristiwa tersebut melibatkan lima orang pelaku yang semuanya merupakan satu teman sekelas dengan korban. Seorang anak yang terlibat dalam kasus itu mengaku melakukan perbuatan itu hanya sekedar bercanda.

"Torang cuma bakusedu (kami hanya bercanda)," kata dia. Ia tak menyangka peristiwa tersebut bakal menjadi viral. "Kami tak menyangka bakal seperti ini," imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *