Usai Sembuh dari Covid-19, Diva Penyandang Seckel Syndrome Ingin Terapi Lagi dan Sekolah

Diva, seorang anak berkebutuhan khusus (ABK) yang menyandang penyakit langka Seckel Syndrome sempat dirawat karena posiitif terjangkit covid 19. Kini, Diba sudah bisa kembali ke rumah setelah sempat di rawat di RS Darurat Wisma Atlet selama dua pekan karena terpapar virus corona. Selama perawatan mulai dari rumah sakit awal, karantina mandiri di rumah hingga perawatan di Wisma Atlet dari awal Maret hingga Mei lalu, Lia Octora ibu dari Diva mengungkapkan putrinya tidak merasakan gejala yang berat.

Lia merasa teramat bersyukur karena selama perawatan anak berusia 16 tahun yang memiliki penyakit seckel syndrome ini tetap aktif dan ceria. Lia juga menceritakan Diva hanya mengonsumsi vitamin dan obat batuk saja selama perawatan tersebut dan tidak ada obat tambahan terkait seckel syndrome yang dideritanya. "Kemarin cuman obat batuknya saja tapi kalau konsumsi obat kan Diva emang udah gak konsumsi dari kecil sampa usia 6 tahun karena dulu kan ada kejang," ungkap Lia.

Kini setelah selesai menjalakan 14 hari karantina mandiri setelah dinyatakan sembuh Covid 19, Lia ingin anaknya kembali melanjutkan terapi lagi. Diva menjalani terapi tumbuh kembang dengan fisioterapi untuk melatih kekuatan dari kepala hingga lututlnya. Terapi Diva sempat tertunda karena masalah cyber bullying yang sempat menimpa Diva dan juga rangkaian panjang penyembuhan covid 19.

Saat ini hanya proses terapi yang jadi harapan besar untuk kesembuhan Diva karena semenjak fisioterapi Lia mengungkapkan anaknya jadi lebih aktif bergerak. "Udah pernah terapi wicara tapi gak ada kemajuan akhirnya fokus ke fisioterapi aja, banyak kemajuannya yang paling menonjol kalau berdiri walau masih pegangan, dia lebih lincah," tutur Lia. Selain itu Lia juga kepingin memasukan anaknya ke sekolah luar biasa karena selain belajar dan bertemu banyak teman ada fisioterapisnya juga.

Lia sedang mempertimbangkan masalah biaya karena kalau SLB negeri cukup jauh dari rumahnya, tapi kalau SLB swasta butuh dana yang lebih besar. "Selain fisioterapi juga pengin sekolah, kalau SLB swasta agak mahal, uang bulanan bisa satu juta rupiah per bulan belum uang pangkal, kalau SLB itu gratis saya keluar transportasi saja tapi lumayan jauh," kata Lia. Diva, seorang anak 16 tahun yang diagnosis mengalami penyakit langka Seckel syndrome berhasil melawan virus covid 19 dan sudah dinyatakan bersih dari virus yang tengah menjadi masalah kesehatan dunia itu.

Ibu dari Diva yang bernama Lia Octaria menceritakan kondisi anaknya saat live instagram bersama Cynthia Lamusu dan Surya Saputra, Kamis (4/6/2020). Sambil memangku Diva yang saat itu menggunakan baju berwarna kuning, Lia menceritakan kronologinya setelah menghadiri acara pada tangga 8 Maret 2020 lalu Diva mengalami batuk. Awalnya Lia mengira putri sematawayangnya itu hanya batuk biasa saja karena Diva juga memiliki pneumonia yang sering menimbulkan gejala batuk batuk.

"Selama ini Diva masuk sering masuk rumah sakit karena pneumonia, saya pikir batuk biasa, jadi beli obat di apotik dan di nebu juga," kata Lia. Namun Diva tiba tiba mengalami sesak napas dan melihat situasi covid 19 yang saat itu sedang naik naiknya Lia membawa Diva ke rumah sakit dan diopname pada 26 Maret 2020. Diva dirawat hanya sekitar empat hari saja setelah batuknya mereda dan sambil menunggu hasil tes swab Diva disarankan untuk melakukan karantina mandiri di rumah.

"Tanggal 26 masuk rumah sakit tanggal 30 boleh pulang kondisi batuknya sudah semnuh, setelah pulang karantina selama dua minggu," ungkap Lia. Kemudian tanggal 12 Maret 2020 rumah sakit mengumumkan kalau Diva positif covid 19 dan saat itu Lia menceritakan anaknya kembali mengalami batuk batuk lagi. Lia langsung cepat cepat memberi tahu pihak puskesmas setempat yang juga bertindak cepat memberikan penanganan dan pengarahan apa saja yang harus dilakukan selama mandiri.

"Tanggal 13 lapor ke puskesmas setemapt jadi dikasih pengarahan apa yang harus dilakukan selama di rumah," kata Lia. Kemudian setelah seminggu karantina mandiri, Lia ingin memeriksakan kondisi kesehatannya juga namun tidak mungkin bila ia pergi sendiri karena mereka hanya tinggal berdua. Lia tidak mungkin meninggalkan Diva. Akhirnya Lia menghubungi pihak puskesmas untuk dirujuk ke rumah sakkt dan segera dirujuk ke Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet pada tanggal 20 Maret 2020.

"Walaupun Diva masa inkubasinya selesai tapi kan saya belum diperiksa, sedangangkan saya pergi gak mungk karena saya cuma berdua Diva, saya minta ke puskesmas tolong rujuk kami ke rumah sakit dan di fasilitasi," ucap Lia. Setelah sampai di Wisma Atlet Lia dan Diva langsung melakukan pemeriksaan kembali, dan sekitar dua minggu di Wisma Atket dan hasilnya keluar baik itu rapid test maupun swab test hasilnya ibu dan anak itu negatif covid 19. Mereka boleh pulang ke rumah dengan tetap harus melaksanaka protokol karantina mandiri selama dua minggu dan kini sudah bisa beraktivitas seperti biasa lagi.

"Alhamdulilah hasilnya negatif, makanya kami diperbokehkan pulang . Tangal enam atau tujuh keluar dari Wisma Atlet," pungkas Lia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *