Jagat maya diramaikan dengan aksi tercela pelecehan seksual terhadap seorang siswi SMA. Video aksi yang tak pantas dipertontonkan tersebut menunjukkan seorang siswi SMA dilecehkan oleh sejumlah orang. Korban yang masih mengenakan seragam SMA telentang di lantai dengan kaki dan tangan dipegangi.
Seorang pelaku mengenakan pakaian berwarna hitam. Bagian tubuhkorban beberapa kali diremas oleh sejumlah pelaku. Korban terlihat meronta dan berusaha melawan.
Akan tetapi, para pelaku memegangi tangan dan kaki korban dengan erat. Bahkan, pinggang korban ditahan dengan menggunakan kaki. Pelaku tampak tertawa lepas, sedangkan korban terdengar menangis tersedu sedu.
Mirisnya, seorang pelaku bahkan berusaha membuka pakaian korban. Namun, dihalangi oleh pelaku yang diduga sebagai perekam video. Kabar yang beredar, banyak warganet yang menduga kejadian tersebut terjadi di Sulawesi Utara.
Dugaan ini berdasarkan logat percakapan yang terdapat dalam video tersebut. Sementara itu Tim Siber Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Sulawesi Utara melakukan penulusuran terhadap video tersebut. Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abbast.
"Saat ini Tim Siber Ditkrimsus masih menelusuri terkait video tersebut," ujar Jules lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Senin (9/3/2020) malam dilansir . Belum ada informasi lebih lanjut yang bisa disampaikan Jules. Pihaknya kini masih menyelidiki video tak senohoh tersebut.
"Masih dilakukan penyelidikan," ujar Jules. Di lain pihak, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara juga berusaha melakukan penelusuran terhadap video viral tersebut. Pemerintah mengaku sudah lebih spesifik mengetahui informasi tersebut terjadi di Bolaang Mongondow.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara Mieke Pangkong. "Informasi diduga terjadi di wilayah Bolaang Mongondow. Saya sudah koordinasi dengan DP3A Kabupaten Bolaang Mongondow, dan mereka masih mengecek lokasi sebenarnya di mana," kata Mieke, Senin (9/3/2020) malam dilansir . Penelusuran kejadian tersebut akan melibatkan pihak kepolisian.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara, Grace Punuh, mengaku belum mengetahui dimana peristiwa tersebut terjadi. Grace memerintahkan seluruh komponen di Dinas Pendidikan untuk ikut menyelidiki lokasi video tersebut. "Kita akan koordinasi dengan kepala cabang dinas (Kacabdin) Pendidikan di kabupaten dan kota. Mereka lebih tahu wilayah," ucapnya dikutip dari Kompas.com .